Tanggal 16 Oktober 2021 menjadi tanggal bersejarah bagi pelaku UMKM di Desa Citaman.
Dalam agenda “Launching Pasar Ibu GASIBU” yang dihadiri Anggota DPRD Kab. Bandung, H. Cecep Suhendar, S.Pd, M.Si dan perwakilan dari DISPARBUD, DISKOMINFO dan DISKOPERINDAG Kab. Bandung menjadi titik awal perjuangan warga untuk bisa berbicara banyak dipasar nasional.
GASIBU (Goah Samping Ambu) adalah wadah produk-produk warga yang dihasilkan melalui program “One Family, One Product”.
Modal utama dari dibukanya toko khusus produk warga Citaman ini tidak lain adalah hasil dari people power. Pemerintah Desa Citaman terbilang tidak mengeluarkan uang sepeserpun, mulai dari memenuhi toko dengan produk-produk, kemudian bangunan toko-pun hasil dari “kanyaah” salah satu agnia di Desa Citaman, H. Didin.
Dapat dikatakan bahwa dibukanya GASIBU hingga launching dan kini beroperasi tidak memakan modal sepeserpun, alias zero cost. Modal GASIBU hanyalah semangat juang Pemerintah Desa beserta warga.
Bagai kolaborasi seorang Ibu dan Anak remajanya, GASIBU terlahir dari hasil kolaborasi antara PKK Desa Citaman dan Divisi Cyber Citaman (DICICI) yang nota bene berisikan pemuda/i asli Citaman, PKK dan DICICI memiliki peran yang berbeda dengan tujuan untuk menyatukan rasa tradisional dan autentik milik Citaman yang dibungkus oleh teknologi untuk menyongsong industri 4.0.
Produk-produk yang dihasilkan pun beragam, mulai dari sayuran yang ditanam oleh petani lokal, sembako, makanan ringan, makanan berat, aksesori dan lain lain.
Kedepannya GASIBU akan melakukan ekspansi untuk mewadahi produk jasa yang dapat dihasilkan oleh warga, sehingga pemberdayaan GASIBU dapat mencapai seluruh kegiatan warga yang dapat menghasilkan rupiah.
Hingga hari ini, GASIBU telah bermitra dengan berbagai rumah makan yang ada di Nagreg untuk keperluan pemasaran, adapula mitra-mitra lain dan investor yang menjadi support system bagi GASIBU.
sumber :
https://desacitaman.com/2021/11/02/launching-gasibu-bukti-nyata-one-family-one-product/
Bagas pratama |
---|
02 Juli 2018 22:09:43 Kenapa intensip desa buat linmas lama turunya? |